Bupati
Kubu Raya, Muda Mahendarwan, meminta para petani dan masyarakat untuk tidak
mengganti tanaman kelapa dengan tanaman lain. Pemerintahan yang dipimpinnya
akan mengusahakan pembangunan pabrik pengolahan Kopra.
“Sudah
ada investor yang akan menanamkan modal untuk pengolahan hasil kelapa di Kubu
Raya,” kata Muda Mahendrawan, Selasa (4/10).
Dikatakannya
dari data yang dimiliki, Kabupaten Kubu Raya yang memiliki potensi produksi
kelapa dalam sebesar 29.964 ton dengan luas lahan 34.040 ha, Kelapa
Hibrida 3.358 ton dengan luas lahan 7.590 dan ini merupakan potensi yang besar.
Selama
ini produksi kopra dari Kalbar terutama dari Kubu Raya masih diminati dunia,
namun harganya mudah jatuh hingga tidak menguntungkan para petani kelapa.
“Kita
masih terpengaruh pasokan kopra Filipina, kalau dari mereka turun, harga kita
cenderung meningkat, namun jika sebaliknya yang terjadi harga kopra kita
anjlok,” katanya.
Melihat
permasalah tersebut, Muda Mahendrawan yang merupakan bupati pertama di
kabupaten pecahan Kabupaten Pontianak ini merasa memiliki tanggung jawab yang
besar untuk penyelesaiaannya. “Lahan-lahan yang sudah tua tanamannya jangan
ditelantarkan, namun di perbaharui,” katanya.
Walau
belum memastikan lokasi pembangunan dan besaran nilai investasi untuk
pengolahan kopra tersebut, namun apa yang disampaikan Bupati Kubu Raya itu
dapat menjadi penyemangat bagi para petani untuk tetap mengusahakan tanaman
kelapa sebagai tanaman primadona.
Walau
demikian, Muda berharap lahan perkebunan atau pekarangan tidak hanya ditanami
kelapa saja, karena tanaman tersebut dapat ditumpang sarikan dengan tanaman
tertentu seperti langsat, kopi maupun tanaman-tanaman lain .